PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA
INDONESIA
Disusun
Oleh:
NAMA : RESTI
PITASARI
NPM :
36412148
KELAS :
3ID04
MATA KULIAH :
PENDIDIKAN PANCASILA
DOSEN PEMBIMBING :
CHOIRUL UMAM
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2014
DAFTAR ISI
Cover
...........................................................................................................
1
Daftar Isi ......................................................................................................
2
A. Pancasila dalam Konteks Perjuangan Bangsa Indonesia ...................
3
1. Kerjaan Kutai
....................................................................................
3
2. Kerajaan Sriwijaya
............................................................................ 3
3. Kerajaan Majapahit
........................................................................... 4
B. Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia .................................................
5
a. Kebangkitan Nasional
....................................................................... 5
b. Penjajahan Jepang
............................................................................. 5
c. Kronologi Perumusan Pancasila, Naskah Proklamasi
................... 6
C. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
........................................................ 7
D. Pancasila Sebagai Jati Diri Bangsa Indonesia .................................. 7
Daftar Pustaka
.....................................................................................................
9
PEMBAHASAN
A. Pancasila dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa
Indonesia
Nilai–nilai Pancasila telah
ada pada bangsa Indonesia sejak zaman dulu kala sebelumbangsa Indonesia
mendirikan negara. Proses terbentuknya negara Indonesia melalui proses sejarah
yang cukup panjang yaitu sejak zaman batu hingga munculnya kerajaan-kerajaan
pada abad ke-IV sampai pada zaman merebut kemerdekaan Republik Indonesia.
`1. Kerjaan Kutai ( 400 M )
Kerajaan kutai berdiri di
Kalimantan Timur, tepatnya di hulu
sungai mahakam desa Tenggarang pada abad ke-5, atau 400M. Kerajaan kutai
merupakan kerajaan hindu tertua. Rajanya bernama Kudungga yang memiliki anak
bernama Asmawarman, serta memiliki cucu yang bernama Mulawarman. Masyarakat
kutai yang membuka zaman sejarah Indonesia pertama kali menampilkan nilai-nilai
sosial politik dan ketuhanan dalam bentuk kerajaan, kenduri, serta sedekah
kepada para Brahmana. Zaman kuno sekitar 400 – 1500 terdapatnya dua buah
kerajaan yang berhasil mencapai integrasi dengan wilayah hampir sepatuh
Indonesia, dan seluruh wilayah Indonesia. Kerajaan tersebut adalah kerajaan
Sriwijaya di Sumatra dan Majapahit yang berpusat di Jawa.
2. Kerajaan Sriwijaya ( 650 M )
Abad ke VII munculah suatu kerajaan di
Sumatera yaitu kerajaan Sriwijaya yang dibawah kekuasaan wangsa Syilendra.
Kerajaan ini adalah kerajaan maritime yang mengandalkan kekuatan lautnya
seperti selat Sunda, selat Malaka. Dalam sistim pemerintahannya terdapat
pegawai pengurus pajak, harta benda. Pada saat itu, kerajaan dalam menjalankan
system negaranya tidak dapat dilepaskan dengan nilai ketuhanan.
3. Kerjaan Majapahit ( 1365 M )
Pada tahun 1923 berdirilah kerajaan Majapahit yang mencapai zaman
keemasannya pada pemerintahan raja Hayam Wuruk dengan Mahapatih Gajah Mada yang di bantu oleh Laksamana Nala dalam
memimpin armadanya untuk menguasai nusantara. Wilayah kekuasaan Majapahit semasa jayanya itu
membentang dari semenanjung Melayu
(Malaysia
sekarang) sampai Irian Barat melalui Kalimantan Utara.
Pada waktu itu agama Hindu dan Budha hidup berdampingan dengan damai dalam satu
kerajaan. Empu Prapanca
menulis Negarakertagama.
Dalam kitab tersebut telah telah terdapat istilah “Pancasila”. Empu tantular mengarang buku Sutasoma, dan
didalam buku itulah kita jumpai seloka persatuan nasional, yaitu “Bhineka Tunggal Ika”, yang bunyi lengkapnya “Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua”,
artinya walaupun berbeda , namun satu jua adanya sebab tidak ada agama yang
memiliki tuhan yang berbeda.
Sumpah Palapa yang
diucapkan oleh Mahapatih
Gaja Mada dalam sidang ratu dan
menteri-menteri di paseban keprabuan
Majapahit
pada tahun 1331, yang berisi cita-cita mempersatukan seluruh nusantara raya
sebagai berikut : “Saya
baru akan berhentui berpuasa makan pelapa, jikalau seluruh nusantara bertakluk
di bawah kekuasaan negara, jikalau Gurun,
Seram,
Tanjung,
Haru, Pahang, Dempo, Bali, Sunda, Palembang dan Tumasik
telah dikalahkan” (Yamin, 1960 : 60).
Dalam tata pemerintahan kerajaan Majapahit terdapat semacam penasehat
seperti Rakryan
I Hino , I Sirikan,
dan I Halu yang bertugas memberikan nasehat kepada raja, hal ini sebagai
nilai-nilai musyawarah mufakat yang dilakukan oleh sistem pemerintahan kerajaan
Majapahit
B.
Sejarah
Perjuangan Bangsa Indonesia
a.
Kebangkitan
Nasional
Dengan kebangkitan dunia timur
pada abad XX di panggung politik internasional tumbuh kesadaran akan kekuatan
sendiri, seperti Philipina (1839) yang dipelopori Joze Rizal, kemenangan Jepang
atas Rusia di Tsunia (1905), adapun Indonesia diawali dengan berdirinya Budi
Utomo yang dipelopori oleh dr. Wahidin Sudirohusodo pada 20 Mei 1908. Kemudian
berdiri Sarekat Dagang Islam (SDI) tahun 1909, Partai Nasional Indonesia (PNI)
yang didirikan oleh Soekarno, Cipto Mangunkusumo, Sartono dan tokoh lainnya.
Sejak itu perjuangan nasional Indonesia mempunyai tujuan yang jelas yaitu
Indonesia merdeka. Perjuangan nasional diteruskan dengan adanya gerakan Sumpah
Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 yang menyatakan satu bahasa, satu bangsa
dan satu tanah air Indonesia.
b.
Penjajahan Jepang
Janji penjajah Belanda tentang Indonesia merdeka hanyalah
suatu kebohongan
belaka, sehingga tidak pernah menjadi kenyataan sampai
akhir penjajahan Belanda tanggal 10 Maret 1940. Kemudian penjajah Jepang masuk
ke Indonesia dengan propaganda “Jepang pemimpin Asia, Jepang saudara tua bangsa
Indonesia”. Pada tanggal 29 April 1945 bersamaan dengan ulang tahun Kaisar
Jepang, penjajah Jepang akan memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia,
janji ini diberikan karena Jepang terdesak oleh tentara Sekutu. Bangsa
Indonesia diperbolehkan memperjuangkan kemerdekaannya, dan untuk mendapatkan
simpati dan dukungan bangsa Indonesia maka Jepang menganjurkan untuk membentuk
suatu badan yang bertugas untuk menyelidiki usaha-usaha persiapan kemerdekaan
Indonesia yaitu Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
atau Dokuritsu Zyumbi Tioosakai. Pada hari itu juga diumumkan sebagai
Ketua (Kaicoo) Dr. KRT. Rajiman Widyodiningrat, yang kemudian
mengusulkan bahwa agenda pada siding BPUPKI adalah membahas tentang dasar
negara.
c.
Kronologi Perumusan Pancasila, Naskah
Proklamasi dan Pembacaan
Teks Proklamasi
_ Tanggal Peristiwa 29 Mei 1945 Perumusan materi
Pancasila oleh Mr. M. Yamin
(sidang I BPUPKI)
_ 31 Mei 1945 (sidang I BPUPKI)
_ 1 Juni 1945 (sidang I BPUPKI)
_ 22 Juni 1945 10 - 16 Juni 1945 (sidang II PUPKI) 16
Agustus 1945 Jam 04.30
Perumusan materi Pancasila oleh Mr. Supomo Ir. Soekarno
pertama kali
mengusulkan nama/istilah Pancasila untuk dasar Negara
Indonesia. Beliau
mengatakan bahwa nama Pancasila itu atas petunjuk teman
kita ahli bahasa.
Piagam Jakarta disusun oleh Panitia Kecil yang terdiri 9
orang yaitu : M.Hatta,
A.Soebardjo, A.A.Maramis, Soekarno, Abdul Kahar Muzakir,
Wachid Hasjim,
Abikusno Tjokrosujoso, A.Salim, M. Yamin.
_ Dibentuk Panitia Perancang UUD yang diketuai oleh
Soekarno dan
beranggotakan 19 orang yaitu: Soekarno, AA. Maramis, Otto
Iskandardinata,
Purbojo, A. Salim, A. Soebardjo, Soepomo, Maria Ulfah
Santoso, Wachid
Hasjim, Parada Harahap, J.Latuharary, Susanto
Tirtoprodjo, Sartono,
BAB II Pancasila Dalam Konteks Sejarah Perjuangan | 12
Wongsonegoro, Wuryaningrat, RP. Singgih, Tan Eng Hoat,
Hoesein
Djajadiningrat, Sukiman.
_ Panitia Perancang UUD kemudian membentuk Panitia Kecil
Perancang UUD
yang beranggotakan 7 orang yaitu : Soepomo, Wongsonegoro,
Soebardjo, AA.
Maramis, RP.Singgih, A.Salim, Sukiman.
_ Dibentuk Panitia Penghalus Bahasa, terdiri dari Soepomo
dan Hosein
Djajadiningrat.
_ Perumusan terakhir materi Pancasila disahkan Jam 18.00
Jam 23.30 17
Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI) sebagai
bagian dari Pembukaan UUD 1945.
_ Pengamanan (“penculikan”) Ir. Soekarno dan Drs.Moh.
Hatta ke Rengasdengklok oleh tokoh-tokoh pemuda dengan
tujuan
menghindari pengaruh dan siasat Jepang dan mendesak
bangsa Indonesia
harus segera merdeka. Tokoh pemuda terdiri : Sukarni,
Winoto Danu Asmoro,
Abdulrochman dan Yusuf Kunto. Rombongan yang terdiri dari
Mr.
A.Soebardjo, Sudiro dan Yusuf Kunto tiba di
Rengasdengklok dengan tujuan
untuk menjemput Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta kembali
ke Jakarta.
Rombongan dari Rengasdengklok tiba di Jakarta langsung
menuju rumah
Laksamana Maeda di jln. Imam Bonjol no. 1. Di tempat ini
tokoh-tokoh bangsa
Indonesia berkumpul untuk menyusun teks proklamasi
kemerdekaan
Indonesia. Teks versi terakhir proklamasi yang telah diketik
ditandatangani
oleh Ir. Soekarno dan Drs.Moh Hatta.
Pembacaan teks Proklamasi oleh Ir. Soekarno di Pegangsaan
Timur no. 56
(sekarang gedung Pola). Sidang I PPKI tanggal 18 Agustus
1945 menghasilkan
keputusan sebagai berikut :
a. mengesahkan berlakunya UUD 1945
b. memilih Presiden dan Wakil Presiden
c. menetapkan berdirinya Komite Nasional Indonesia Pusat
(KNIP) sebagai
badan musyawarah darurat. Pembentukan KNIP dalam masa
transisi dari
pemerintah jajahan kepada pemerintah nasional seperti
yang diatur dalam
pasal IV Aturan Peralihan
UUD 1945
C.
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
Definisi
pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu satu kesatuan yang saling
berhubungan untuk satu tujuan tertentu, dan saling berkualifikasi yang tidak
terpisahkan satu dengan yang lainnya. Jadi pancasila pada dasarnya satu bagian
atau unit-unit yang berkaitan satu sama lain, dan memiliki fungsi serta tugas
masing-masing.
D. Pancasila
Sebagai Jati Diri Bangsa Indonesia
Pancasila
pada hakikatnya adalah system nilai (value system) yang merupakan kristalisasi
nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sepanjang sejarah, yang berakar dari
unsure-unsur kebudayaan luar yang sesuai sehingga secara keseluruhannya terpadu
menjadi kebudayaan bangsa Indonesia. Hal itu dapat dilihat dari proses
terjadinya pancasila yaitu melalui suatu proses yang disebut kausa materialism
karena nilai-nilai dalam pancasila sudah ada dan hidup sejak zaman dulu yang
tercermin dari kehidupan sehari haripandangan yang diyakinikebenarannya itu
menimbulkan tekad bagi bangsa Indonesia untuk mewujudkan dalam sikap dan
tingkah laku serta perbuatannya. Disisi lain, pandangan itu menjadi motor
penggerak bagi tindakan dan perbuatan dalam mencapai tujuannya
DAFTAR PUSTAKA
Ubaedillah
A & Abdul Rozak, Pancasila,
Demokrasi, HAM dan Masyarakat Madani, Icce. UIN Jakarta, 2003
Darmodiharjo, Darji. 1982. Pancasila dalam Beberapa Perspektif.
Jakarta: Aries Lima
Winatapura, Udin. S, dkk. 2008.
Buku Materi dan Pembelajaran Pkn SD. Jakarta Universitas Terbuka.
Makasih kak :D
BalasHapusSama sama
Hapusthanks to artikle, :D
BalasHapussama sama ^^
HapusNice article guys thanks ;)
BalasHapussama sama ^^
HapusNice article guys thanks ;)
BalasHapusKESIMPULANNYA GIMANA?
BalasHapusthank :)
BalasHapussama sama ^^
HapusTrimakasih artikelnya. Sangat membantu belajar kami :)
BalasHapusthanks artikelnya kak ..
BalasHapusthanks artikelnya
BalasHapusThanks... :)
BalasHapus