Kamis, 11 Oktober 2012

KEBUDAYAAN PADANG (TARI PIRING)


Dengan  suara ensambel talempong yang dinamis. Tiga pasang penari memasuki panggung. Kedua belah tangan penari-penari membawa piring. Pola-pola lantai yang diambil dari gerakan-gerakan pencak diperagakan.
Bentuk penyajian tari piring ini dilakukan secara pasangan maupun kelompok dengan ragam gerakan yang sifatnya cepat dan dinamis serta diselingi bunyi piring berdentik yang dibawa oleh para penari. Biasanya tarian ini berdurasi tujuh menit dan  diiringi dengan musik tradisional dan dibawakan dengan apik, tarian ini banyak menggambarkan kegembiraan, kebersamaan, kesejahteraan,dan kemakmuran rakyat Minangkabau.
Ternyata, dalam khazanah kebudayaan Minang, tarian tersebut memiliki fungsi spiritual yang berarti “pemujaan” terhadap Dewi Padi dan penghormatan atas hasil panen. Tari ini sudah hidup subur diwilayah pesisir selatan dan Sumatra Barat.



 Pulsa






Tari Piring
Tari Piring dari  Sumatera Barat (Minangkabau) sangat digemari pihak luar negeri. Karenanya, bila pernah tampil di suatu tempat, maka biasanya akan ada undangan lain yang menyusul untuk tampil di lokasi yang sama.
Hal yang menyebabkan tari Minang digemari pihak asing, adalah gerakannya yang enerjik,  bersemangat, aktraktif, dinamis serta  gerakan  yang tidak monoton menjadi daya tarik tersendiri bagi penonton.
Diambil dari beberapa sumber.

Tari Piring

Tari Piring

jadi kebudayaan padang ini melestarikan tari piring dari daerah mereka dengan selalu menyajikan danmenunjukan tarian ini ke hadapan umum bahkan warga negara asing agar mereka mengetahui 
tari piring tersebut.


 Pulsa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar