TUGAS SOFTSKILL
Disusun
Oleh:
NAMA : RESTI
PITASARI
NPM :
36412148
KELAS :
3ID04
MATA KULIAH :
PENGETAHUAN LINGKUNGAN
JURUSAN
TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
DEPOK
2014
EKOLOGI
DAN ILMU LINGKUNGAN
Ekologi
adalah ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan timbal balik antara mahluk
hidup dengan sesamanya dan mahluk hidup dengan komponen sekitarnya.
Ekologi sebenarnya
mempertanyakan tentang berbagai hal seperti :
1. Bagaimana alam
bekerja
2. Bagaimana
spesies beradaptasi dalam habitatnya
3. Apa yang
diperlukan dari habitatnya untuk melangsungkan kehidupan
4. Bagaimana
mereka mencukupi materi dan energi
5. Bagaimana
mereka berinteraksi dengan spesies lain
6. Bagaimana
individu dalam spesies itu diatur dan berfungsi sebagai populasi
– Ekologi
merupakan disiplin baru dari biologi yang merupakan mata rantai fisik serta
proses biologi yang menjembatani antara ilmu alam dan ilmu sosial
– Tahun 1900,
Ekologi menjadi acuan ilmu-ilmu lainnya, yang wajib diketahui, karena dapat
menerangkan, memberikan ilham, mencari jalan menuju hidup layak
– Setelah 1968,
timbul kesadaran lingkungan di seluruh dunia, dimana setiap orang dituntut
untuk hemat dalam penggunaan sumber daya, hemat energi, dan dapat mengurangi
pencemaran tanah, air, udara, yang merupakan masalah lingkungan sedunia
(globalisasi lingkungan)
– Setelah ada
gerakan sadar lingkungan (di dunia, 1968 dan di Indonesia 1972), maka setiap
orang mulai memikirkan : masalah pencemaran, rusaknya daerah-daerah alami,
hutan, pantai, meningkatnya perkembangan penduduk, yang berdampak pada masalah
pangan, penggunaan energi, kenaikan suhu akibat efek gas rumah kaca, menipisnya
lapisan ozon, dst
Ruang lingkup
ekologi dapat dilihat pada spectrum Biologi sekumpulan individu, dari jenis
yang sama, terjadi di satu tempat dalam waktu tertentu
– Spectrum
biologi, mulai dari gen, sel, organ, organisme, populasi, komunitas yang bila
ditambah dengan materi/mineral dan energi, maka akan menjadi sistem sel, sistem
organ, system organisme, system populasi dan ekosistem.
–
Sistem-sistem tersebut bertujuan dan merupakan gabungan dari
komponen-komponen yang berinteraksi satu dengan lainnya secara teratur, bergantung
untuk membentuk suatu keseluruhan.
– Walaupun ekologi
penting, ia bukan satu-satunya masukkan untuk mengambil keputusan dalam masalah
lingkungan.
Faktor lain yang
dalam pengelolaan lingkungan hidup harus dipertimbangkan secara seimbang adalah
faktor ekonomi, teknologi, sosial, dan budaya
Ilmu
Lingkungan
Ilmu
Lingkungan adalah ilmu yang mempelajari penerapan berbagai
prinsip dan ketentuan ekologi di dalam kehidupan manusia. Oleh sebab itu, ilmu
lngkungan disebut sebagai aplikasi ekologi
Arti
lingkungan hidup
– Mahluk
hidup lain bukan sekedar kawan hidup bersama manusia secara pasiv atau netral,
melainkan sangat terkait dengan mereka, tanpa mereka, manusia tidak dapat hidup
– Sebagai
contoh, bagaimana bila di bumi ini tidak ada oksigen dan makanan ? dari
tumbuhan dan hewan manusia memperoleh materi dan energi
– Sebaiknya
disadari, bahwa manusia membutuhkan mahluk hidup lain untuk kelangsungan
hidupnya (manusia, tumbuhan, hewan, jasad renik) yang menempati ruang tertentu,
di mana dalam ruang tersebut terdapat benda tidak hidup (abiotik) berupa tanah,
air dan udara.
Sifat lingkungan
ditentukan oleh berbagai hal, diantaranya :
1. Jenis dan
jumlah masing-masing unsur lingkungan tersebut lingkungan yang terdiri dari
(10) manusia, (1) anjing, (3) burung, (1) pohon kelapa, (1) bukit batu, akan
berbeda sifatnya dengan lingkungan yang terdiri dari (1) manusia, (10) anjing,
tertutup rimbun pohon bambo, tanpa bukit batu (rata)
2. Hubungan atau
interaksi antara unsur dalam dalam lingkungan tersebut Dua ruangan yang luasnya
sama, dilengkapi perabot yang sama pula namun dengan lay out berbeda, akan
menghasilkan sifat ruangan yang berbeda pula.
3. Faktor kelakuan
(kondisi) unsur lingkungan hidup Sebagai contoh, kota dengan penduduk yang
aktif dan bekerja keras akan memiliki lingkungan yang lain dengan sebuah kota
yang sikap penduduknya santai dan malas bekerja. Atau, lingkungan daerah yang
berlahan landai dan subur dengan yang berlereng dan tererosi.
4. non material
lingkungan panas, silau, dan bising akan berbeda dengan lingkungan sejuk yang
dengan cahaya cukup tapi tenang.
AZAS-AZAS PENGETAHUAN LINGKUNGAN
Azas ke 1
Semua energi yang memasuki sebuah organisme hidup, populasi atau
ekosistemdapat dianggap sebagai energi yang tersimpan atau terlepaskan. Energi
dapat diubah dari suatu bentuk ke bentuk yang lain, tetapi tidak dapat
hilang,dihancurkan atau diciptakan.
Azas ke 2
Tidak ada sistem pengubahan energi yang betul-betul efisien
Azas ke 3
Materi, energi, ruang, waktu dan keanekaragaman, semua termasuk kategori
sumber alam.
Azas ke 4
Untuk semua kategori sumber alam kalau pengadaanya sudah mencapaioptimum,
pengaruh unit kenaikanya sering menurun dengan penambahan sumber daya alam itu
sampai ke suatu tingkat maksimum. Melampau batas maksimum initak akan ada
pengaruh yang menguntungkan lagi.
AZAS 5
Pada Azas 5 ini ada dua hal penting, pertama jenis sumber alam yang tidak
dapat menimbulkan rangsangan untuk penggunaan lebih lanjut, sedangkan kedua sumber
alam yang dapat menimbulkan rangsangan untuk dapat digunakan lebih lanjut.
Azas ke 6
Individu dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan dari pada
sainganya, cenderung berhasil dalam mengalahkan sainganya itu.
Azas 7
Kemantapan keanekaragaman suatu komunitas lebihtinggi di alam yang “mudah
diramal”.
Azas 8
Sebuah habitat dapat jenuh atau tidak oleh keanekaragaman takson,
bergantung kepada bagaimana niche dalam lingkungan hidup itu dapat memisahkan
takson tersebut.
Azas 9
Keanekaragaman Komunitas sebanding dengan biomassa dibagi produktivitas.
Azas 10
Pada lingkungan yang stabil perbandingan antara biomasa dengan
produktivitas (B/P) dalam perjalanan waktu naik mencapai sebuah asimtot.
Azas ke 11
Sistem yang sudah mantap (dewasa) mengekploitasi sistem yang belum
mantap(dewasa)
Azas 12
Kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat bergantung pada kepentingan
relatifnya dalam keadaan suatu lingkungan.
Azas 13
Lingkungan yang secara fisik mantap memungkinkan terjadinya penimbunan keanekaragaman
biologi dalam ekosistem yang mantap, yang kemudian dapat menggalakkan
kemantapan populasi lebih jauh lagi.
Azas 14
Derajat pola keteraturan naik-turunnya populasi tergantung pada jumlah
keturunan dalam sejarah populasi sebelumnya yang nanti akan mempengaruhi
populasi itu.
Sumber:
http://www.scribd.com/doc/81771293/AZAS-Azas-Lingkungan
http://www.scribd.com/doc/40098136/Azas-Azas-Lingkungan-Pemahaman-Dan-Contoh-Implikasinya.
https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:EpZFpKX8HAkJ:marno.lecture.ub.ac.id/files/2012/01/EKOLOGI-DAN-ILMU-LINGKUNGAN.doc+&hl=id&pid=bl&srcid=ADGEESh8IUmIbaa7Ldyn93JVy-rUQ6b5UHiSplwg1UyaJcAgjgE8TovMjm4V5ojeVq1dKOmAY4yhrux5T5p7uxgFw81W52ubHEZb3wEB-w-I_b_3XvTihjCJi6-THd8MmEa-oU1klzw1&sig=AHIEtbQLBAoHfa8FH_bPzc_UZk7qIPMkww
Tidak ada komentar:
Posting Komentar