Senin, 25 April 2016

review jurnal

TUGAS INDIVIDU 2
ETIKA PROFESI ( REVIEW JURNAL )

Description: Description: Gunadarma 1
Disusun Oleh:

NAMA                                    : RESTI PITASARI
NPM                                        : 36412148
KELAS                                   : 4ID04
MATA KULIAH                    : ETIKA PROFESI



JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK

2016


REVIEW JURNAL

SARJANA TEKNIK INDUSTRI KUALITAS, TANTANGAN, DAN PROSPEKNYA DALAM ERA PERDAGANGAN BEBAS1 
Persaingan keras dalam era perdagangan bebas sudah beraneka ragam, mulai dari persaingan sempurna, tak sempurna, oligopoly, dan monopoli. Semua bentuk persaingan ini sudah ada di Indonesia dan mereka ada di semua sektor, baik perdagangan, industri, pertanian, perhotelan, transportasi, maupun dalam pemerintahan. Sektor informal dalam pemerintahan bentuknya adalah adanya petugas-petugas yang sebenarnya bukan pegawai pemerintah, tetapi bertugas atas otorisasi informal dari petugas resmi untuk melakukan berbagai tugas resmi. Dan dasarnya adalah prinsip bagi hasil.
Kondisi dunia industry di Indonesia saat ini beraneka ragam. Kondisi dunia industry biasanya di proteksi yang berlebihan oleh pemerintah untuk masa depan akibat adanya perdagangan bebas antar Negara. Menghadapi perdagangan bebas pemerintah melakuka cara yaitu hasil produk atau jasanya harus memenuhi persyaratan internasional, seperti ISO 9000 - an, ISO 12000-an, atau ISO 16000-an, dsb. Lalu, harga jualnya harus bersaing di tempat pasarnya, yaitu mempunyai keungulan harga jualnya. Harga jual ini sudah termasuk biaya transportasi ke tempat. Dan lalu juga harus dipenuhi ketepatan waktu penyerahan sesuai dengan perjanjian, bahkan bisa. Dan, yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa pelayanan teknis pasca jualnya juga harus berdaya saing. Dan pemeliharaan pasar produk atau jasanya juga harus dilakukan dengan cermat, agar tidak mudah dikalahkan oleh pesaing.
Situasi lulusan teknik industri saat ini memang beraneka ragam.  Lulusan teknik indutri harus siap dalam menghadapi persaingan di era globalisasi dan perdagangan bebas. Peran sarjana teknik industri di Indonesia masih belum optimal dalam melakukan inovasi, padahal inovasi produk merupakan salah satu faktor yang sangat diperlukan untuk terus bertahan dalam persaingan pasar.
Kualifikasi yang diperlukan di era perdangan bebas harus dilakukan dengan memiliki  Kreativitas yang tinggi. Keberanian untuk masuk ke masalah tak dikenal. Memiliki pengetahuan dan ketrampilan tingkat dunia. Mempunyai etos kerja yang tinggi. Menghargai waktu dan prestasi. Tidak terikat pada masa lalu. Berkemampuan manajerial bidangnya. Mampu memakai informasi dunia. Kuat memakai komputer. Mampu bekerjasama dalam tim. Dengan memenuhi semua kualifikasi di atas maka si sarjana teknik industri akan bisa memasuki kegiatan inovasi, invention dan bahkan penelitian dasar sekalipun. Perusahaan seharusnya melakukan perubahan pembudayaan, untuk membentuk karakter para generasi bangsa untuk menjadi pakar tinggi di bidangnya. 

ETIKA PROFESI DALAM BIDANG TEKNIK INDUSTRI

TUGAS INDIVIDU 1
ETIKA PROFESI



Disusun Oleh:



NAMA                                    : RESTI PITASARI
NPM                                        : 36412148
KELAS                                   : 4ID04
MATA KULIAH                    : ETIKA PROFESI





JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2016


ETIKA PROFESI DALAM BIDANG TEKNIK INDUSTRI 

Pengertian Teknik Industri 
Teknik Industri (Industrial Engineering) terdiri dari 2 kata yaitu engineering (rekayasa) dan industrial. Engineering adalah aplikasi dari ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah dan membuat hidup ‘lebih baik’, sedangkan industrial adalah praktek dalam dunia manufaktur (pembuatan ‘barang’ atau sesuatu – things). Proses rekayasa yang dilakukan oleh seorang engineer adalah menyelesaikan masalah (solving problems, analisis (analyzing) dan merancang sistem (designing). Teknik industri berkembang karena kebutuhan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan (aktivitas) dalam dunia industri. Teknik Industri adalah bidang keilmuan yang merancangmemperbaiki dan menerapkan sistemterintegrasi berdasarkan ilmu-ilmu di matematikafisika, dan ilmu sosial, menerapkan prinsip dan metode analisis rekayasa dan merancang untuk menentukanmeramalkan dan mengevaluasi hasil yang akan dicapai.
 Pulsa

Pengertian Etika
Etika secara etimologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Ethos” yang memiliki arti watak kesusilaan atau adat. Para ahli mengatakan bahwa etika adalah aturan perilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya, serta menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Etika sendiri digunakan untuk menilai apakah tindakan yang telah dikerjakan itu salah atau benar, buruk atau baik. Tujuan etika sendiri untuk mendapatkan konsep mengenai penilaian baik buruk manusia sesuai dengan norma-norma yang berlaku.
Adapun bebarapa contoh karakter-karakter tidak ber-etika dalam kehidupan sehari sebagai berikut:
1.        melakukan suatu kegaduhan yang mengganggu, seperti suara radio atau TV, atau mengganggu mereka dengan melempari halaman orang lain dengan kotoran, atau menutup jalan orang lain.
2.        mencari-cari kesalahan/kekeliruan orang lain dan bahagia bila orang lain keliru, bahkan seharusnya kita tidak memandang kekeliruan dan kealpaan orang lain.
3.        Mengunjing (meghibah) dan mengadu domba orang lain.
4.        Memonopoli pembicaraan, tidak memberikan orang lain kesempatan berbicara.
5.        perkataan kasar, keras, dan ucapan yang menyakitkan perasaan dan mencari-cari kesalahan pembicaraan orang lain dan kekeliruannya, karena hal tersebut dapat mengundang kebencian, permusuhan dan pertentangan.
Sedangkan beberapa contoh aktivitas yang tidak beretika professional dalam bekerja adalah sebagai berikut:
1.      menambah keuntungan bagi dirinya dan melakukan hal-hal yang melanggar kode etik profesinya misalnya ukuran-ukuran kualitas bangunan dikurangi sehingga hasil yang dicapai cepat dan murah namun tidak tahan lama, hal ini tentu sangat fatal akibatnya bagi pengguna bangunan yang dibuat kontraktor tersebut.
2.      Kasus pelanggaran kode etik pada produk berbahaya, produk merupakan salah satu kebutuhan yang ingin diperoleh masyarakat untuk kelangsungan hidupnya. Tentunya, dalam membuat suatu produk, produsen bertujuan untuk memuaskan pelanggan dengan cara produk yang dibuatnya dapat bermanfaat bagi konsumennya. Di sisi lain, justru banyak produk yang dihasilkan itu merugikan pelanggan karena memiliki dampak negatif atau berbahaya bagi konsumen. Contohnya adalah kasus baru-baru ini yaitu susu yang mengandung melamin yang berbahaya bagi konsumen. Contoh kasus tersebut jelas menyalahi etika profesi. Apabila produsen susu tersebut memiliki etika profesi, maka produk berbahaya tersebut tidak akan muncul di pasaran.
3.      Kasus pelanggaran kode etik pada dunia maya, dampak yang ditimbulkan dari kasus tersebut, diantaranya: virus, spam, penyadapan, carding, melumpuhkan target. Implikasi dari INTERNET (Interconection Networking), memungkinkan pengguna IT semakin meluas, tak terpetakan, tak teridentifikasi dalam dunia. Otomatisasi bisnis dengan internet dan layanannya, mengubah bisnis proses yang telah ada dari transaksi konvensional kepada yang berbasis teknologi, melahirkan implikasi negative, bermacam kejahatan, penipuan, hingga kerugian lainnya akibat penggunaan internet dalam dunia bisnis. Pelanggaran HAKI, yakni masalah pengakuan hak atas kekayaan intelektual, pembajakan, cracking, software ilegal.
4.        seorang yang bekerja di bagian QC tersebut melakukan hal yang dianggap tidak baik, yaitu dengan meloloskan suatu produk yang sebenarnya dianggap cacat atau tidak layak. Hal ini disebut pelanggaran etika karena di dalam diri orang tersebut tidak ditanamkan norma-norma yang berlaku dalam etika profesi. Dampak yang ditimbulkan adalah nama baik perusahaan tersebut akan tercoreng karena tindakan oknum yang melakukan tindakan tersebut.
5.        Seorang insinyur yang merencanakan untuk membuat nuklir dengan tujuan menghancurkan negara lain. Seharusnya insinyur yang pintar itu, tidak membuat suatu nuklir yang dapat membunuh banyak orang, tetapi seharusnya dapat membuat sesuatu yang dapat berguna bagi kehidupan orang banyak.

Pengertian Etika Profesi 
Etika didefinisikan sebagai “the discpline which can act as the performance index or reference for our control system”. Dengan demikian, etika akan memberikan semacam batasan maupun standar yang akan mengatur pergaulanmanusia di dalam kelompok sosialnya. Dengan demikian etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self control”, karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok sosial (profesi) itu sendiri. Menurut De George profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. Etika Profesi adalah suatu tindakan refleksi atau self control dalam pekerjaan yang dilakukan untuk kepentingan sosial atau sendiri dalam suatu bidang keahlain tertentu. 3Etika profesi sangat penting dalam bidang keteknikan dikarenakan suatu profesi harus mempunyai tanggung jawab, keadilan, dan otonomi. Tanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasil, serta terhadap dampak dari profesi tersebut untuk kehidupan orang lain. Keadilan disini menuntut suatu profesi memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya. Otonomi dalam etika profesi dimaksudkan agar setiap profesional memiliki dan di beri kebebasan dalam menjalankan profesinya. Apabila profesi keteknikan dilakukan tanpa etika maka akan berakibat fatal terhadap intuisinya, orang-orang yang bekerja dalam suatu intuisi tersebut, masyarakat luas, serta akan berakibat fatal terhadap lingkungan. Profesi dalam bidang keteknikan harus dilakukan dengan kesadaran penuh terhadap pengabdian kepada masyarakat. 

Peranan Etika Profesi dalam Bidang Teknik Industri
Etika menjadi atribut pembeda yang membedakan antara manusia dengan mahluk hidup yang lainnya. Manusia dikatakan sebagai mahluk yang memiliki sebuah derajat yang tinggi di dunia ini, salah satunya karena adanya etika. Berikut ini adalah salah satu contoh etika yang telah disepakati oleh suatu organisasi yaitu tentang kode etik seorang sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri. Semoga menjadi contoh untuk kita semua. Untuk lebih menghayati Kode Etik Profesi Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri Indonesia dalam operasionalisasi sesuai bidang masing-masing, dan sadar sepenuhnya akan tanggung jawab sebagai warga negara maupun sebagai sarjana, akan panggilan pertumbuhan dan pengembangan pembangunan di Indonesia maka kami Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri bersepakat untuk lebih mempertinggi pengabdian kepada Bangsa, Negara dan Masyarakat. Selaras dengan dasar negara yaitu “PANCASILA” maka disusunlah kode etik profesi berikut ini yang harus dipegang dengan keyakinan bahwa penyimpangan  darinya merupakan pencemaran kehormatan dan martabat Sarjana Teknik dan Manajemen Industri Indonesia. 
PASAL 1: Dalam melaksanakan tugas yang dipercayakan kepadanya Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri akan selalu mengerahkan segala kemampuan dan pengalamannya untuk selalu berupaya mencapai hasil yang terbaik didalam keluhuran budi dan kemanfaatan masyarakat luas secara bertanggung jawab. 
PASAL 2: Dalam melaksanakan tugas yang melibatkan disiplin dan pengetahuan lain, Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Indutstri akan senatiasa menghormati dan menghargai keterlibatan mereka, dan akan selalu mendayagunakan disiplin Teknik Indutri dan Manajemen Industri akan dapat lebih dioptimalkan dalam upaya mencapai hasil terbaik. 
PASAL 3: Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri bertanggung jawab atas pengembangan keilmuan dan penerapannya dimasyarakat, dan akan selalu berupaya agar tercapai kondisi yang efisien dan optimal dalam segenap upaya bagi perbaikan dalam pembangunan dan pemeliharaan sistem. 
PASAL 4: Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi dan di dalam melaksanakan tugasnya tidak akan melakukan perbuatan tidak jujur, mencemarkan atau merugikan sesama rekan sekerja. 
PASAL 5: Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri akan selalu bersikap dan bertindak bijaksana terhadap sesama rekannya dan terutama kepada rekan mudanya; selalu mengusahakan kemajuan untuk meningkatkan kemampuan dan kecakapan, bagi dirinya pribadi, bagi masyarakat maupun bagi pengebangan Teknik Industri dan Manajemen Industri di Indonesia (http://istmi.or.id). 
 Pulsa

Sumber :
file:///C:/Users/Keren/Downloads/ETIKA%20PROFESI%20teknik%20industri%202.pdf
http://firdaus-zr06.blogspot.co.id/2014/06/etika-profesi-teknik-industri.html
http://ti.unpar.ac.id/profil/definisi-teknik-industri/